Jumat, 13 September 2019

Seni Tayub

Seni tayub Blora memiliki ciri dan ritme musik serta kostum yang tidak dimiliki daerah lain. Kehidupan penarinya sangat menarik untuk diapresiasi. Mereka selalu berjuang dan bertahan dengan kesenian tradisional di antara kembang maraknya kesenian lain.
Tidak hanya di dalam Kabupaten Blora, tetapi bagi warga yang tinggal di perantauan juga banyak yang menggemari tayuban.
Melalui vokal dan gerakan tari, sosok penari tayub mampu menjadi sugesti dan media komunikasi yang aspiratif serta inspiratif sejak dari dulu hingga kini.
“Sebagai seni yang komunikatif, saya bangga, apalagi muncul gagrak  Ledhek Barangan yang penarinya pelajar dan mahasiswa. Dalam kemasannya juga bisa diisi dengan pesan publik,” kata Teguh Rudianto, salah seorang pemerhati seni tradisi Kabupaten Blora.
Diungkapkan, pembinaan yang dilakukan secara kontinyu Pemkab Blora melalui Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Blora dalam perjalanan sekian puluh tahun terakhir, telah berhasil memprotek kesan minir kepada sosok penari tayub.
“Dengan mengemas tata panggung, estetika, dan etika menari, seperti dalam bentuk festival tayub atau pertunjukkan panggung terbuka yang sering digelar, kian hari kian menambah komunitas tayub,” ujarnya.
Tanpa mengesampingkan seni tardisi dan moderen lainnya, diakui atau tidak, penari-penari tayub baru bermunculan dari desa di tiap wilayah kecamatan se-Blora, yang belakangan mampu mengangkat citra Blora menjadi gudangnya penari tayub setelah julukan kota sate dan penghasil kayu jati serta minyak dan gas.
Seni tayub, kata dia,  sudah menjadi ajang yang komunikatif dan siapapun bisa masuk menikati secara berpasangan tanpa mengenal kasta, bahkan bisa masuk  untuk menyampaikan hal-hal yang bersifat membangun dan pemberdayaan.
“Bapak Bupati Djoko Nugroho juga memberikan apresiasi yang positif pada seni tayub,” ujarnya.
Kepada semua warga masyarakat agar ikut melestarikan seni tayub sebagai seni peninggalan nenek moyang yang menghiasi banyaknya ragam budaya Blora.
“Terutama orang tua yang putra-putrinya mempunyai bakat seni tari, sebaiknya di didukung. Kan banyak sekolah seni yang mampu mencetak seniman-seniman handal. Jadi tidak cukup autodidak, melainkan disertai disiplin ilmu yang mumpuni,” katanya.
Sebab, seiring irama perkembangan serta peradaban budaya, maka seperti halnya dengan perkembangan seni tradisi yang lain, tayub Blora telah mengalami pelebaran fungsi.
Fungsi ritual, meskipun sampai kini masih dipertahankan, namum secara makro kebanyakan komunitas tayub telah menjadikan tayub sebagai seni hiburan, yang setiap saat bisa untuk dikonsumsi. Banyak kaset, kepingan CD tayub yang beredar di pasaran, yang setiap saat bisa divisualisasikan.
“Hal itu menunjukkan pernak-pernik kehidupan penari tayub Blora sekarang ini tampak lebih mapan dan berkecukupan, komunitas pun makin bermunculan,” pungkasnya. (MC Kab Blora/Ega/Kus)

Sumber:http://infopublik.id/read/163629/seni-tayub-blora-media-komunikasi-yang-aspiratif.html

0 komentar:

Posting Komentar