Minggu, 15 September 2019

Sate khas Blora, yang membedakan dengan sate lainya

Sate memang telah menjadi salah satu kuliner kebanggaan Indonesia, bahkan tokoh dunia banyak yang mengakui kenikmatan rasanya sate. Saat ini masyarakat lebih banyak mengenal sate Madura, padahal sate memiliki banyak macam tergantung daerahnya. Salah satu daerah yang terkenal sate adalah Blora yang terletak di Jawa Tengah.

Sate Blora memiliki ciri khas sendiri dibanding sate dari kota lainnya, inilah ciri khas sate Blora yang perlu diketahui Kompasianer semua.

1. Penyajian Sate Blora
Sate Blora menyajikannya agak berbeda dengan sate lainnya yaitu menyajikan sate satu piring penuh. Penjual selalu membakar sate dalam jumlah besar dan akan dibagikan satu piring atau lebih tergantung jumlah pembelinya.
Satu piring sate ayam Blora (dokpri)


2. Nasi opor pincuk daun jati
Berbeda dengan sate Madura, sate Blora menyajikan nasinya diberikan kuah opor yang berwarna kuning dengan ditaburi bawang goreng. Ini sudah pasangan yang klop untuk menikmati sate Blora, apalagi bila nasinya ditaruh di pincuk daun jati
Nasi opor daun pincuk (Dokpri)

Sebagai kota yang terletak ditengah hutan jati, menjadikan daun jati sebagai wadah makanan di Blora. Gak cuma sate, masih ada makanan lagi yang menggunakan daun jati seperti tempe dan pecel. Percaya atau tidak, makanan yang menggunakan daun jati sebagai wadah makin membuat makanan lebih nikmat.

3. Jangan buang tusuk sate
Ini nih yang paling unik dari sate Blora saat ngandok, yaitu biarkan tusuk sate tetap di meja. Jangan dibuang yaa... Tau gak kenapa gak boleh dibuang? Karena tusuk sate ini dijadikan bukti jumlah sate yang telah dimakan. Gak harus beli sepuluh atau kelipatannya, kalau makan di tempat, bisa makan eceran sesuai jumlah tusuk sate. Pembayarannya dihitung berdasarkan jumlah tusuk sate.

Jangan buang tusuknya (Dokpri)


4.Bumbu kacang Sate Blora
Coba perhatikan bumbu kacang pada sate Madura atau sate Ponorogo. Kalau sate Madura menyajikannya dengan bumbu kacang kental ditambahkan dengan air jeruk limau, sedangkan sate Ponorogo menyajikan dalam besek dengan bumbu kacang kering (seperti bumbu pecel) yang belum dicairkan.

Sate Blora memiliki bumbu kacang yang lebih lembut, karena digiling berkali-kali. Aku masih inget waktu kecil, main ke rumah nenek temenku yang berjualan sate ayam dan melihat cara pembuatan bumbu kacangnya yaitu dengan digiling manual pakai tangan. Teksturnya halus dan lebih cair dibandingkan sate lainnya.

Bumbu kacang Sate Blora lebih halus dibanding sate lainnya
 
Bumbu kacang Sate Blora lebih halus dibanding sate lainnya
Nah udah tahu ciri khas sate Blora kan? Penasaran dengan rasanya? Dateng yuk ke Blora dan nikmati sate khas Blora, di seluruh Kota Blora banyak yang berjualan tanpa mengenal waktu pagi, siang dan malam. Kalau untuk oleh-oleh, bekukan terlebih dahulu satenya.
 
 
 
 
 
 
 
Sumber: https://www.kompasiana.com/arumbutler/5acdbeddcf01b47e440657e4/empat-ciri-khas-sate-blora-yang-beda-dari-sate-lainnya?page=all

0 komentar:

Posting Komentar